Penulis : Tommy Qribsss
MINUT,Sumberedaksi– Aliansi Keke Utu Minahasa Utara (Minut) menunjukkan komitmen besar dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Minahasa Utara. Berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Minut, organisasi ini sukses menggelar Sosialisasi Pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah Secara Nontunai di aula kantor Camat Airmadidi, pada Jumat (07/11/2025).
Sosialisasi ini merupakan bagian dari terobosan baru Aliansi Keke Utu, di mana para finalis pemilihan Keke Utu 2025 tidak hanya dibekali wawasan pariwisata tetapi juga berperan aktif sebagai frontliner literasi digitalisasi perpajakan.
Ketua Aliansi Keke Utu Minahasa Utara, Khristina Kindangen, menjelaskan bahwa sosialisasi di Airmadidi ini merupakan titik ke-10, sekaligus penutup dari rangkaian kegiatan yang telah berjalan di 10 kecamatan selama tiga hari.
“Kegiatan ini merupakan terobosan baru tentunya… di mana bukan hanya sekadar pemilihan atau ajang pemilihan belaka, tetapi yang kami lakukan adalah membantu pemerintah untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Khristina.
Lanjut Khristina menjelaskan, Para finalis Keke Utu 2025 dibekali pengetahuan mendalam dari Dispenda dan Bank Indonesia, kemudian bertindak sebagai penyambung lidah kepada masyarakat untuk mengedukasi cara membayar pajak secara digitalisasi atau daring (online), khususnya menggunakan QRIS.
“Aliansi Keke Utu secara tidak langsung membantu pemerintah dalam mencari PAD,” pungkasnya, menunjukkan kontribusi nyata organisasi tersebut bagi kemajuan Minahasa Utara.
Sosialisasi ini sekaligus menandai tahapan penting bagi para finalis Keke Utu 2025. Setelah sosialisasi dan pembekalan sejak 1 November, mereka akan memasuki masa karantina pada 11 November, yang puncaknya adalah Grand Final pada tanggal 15 November di Convention Hall Hotel Sutan Raja. Total finalis yang akan bersaing adalah 16 perempuan (Keke) dan 18 laki-laki (Utu).
Camat Airmadidi, Rocky Tangkulung, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, sosialisasi yang fokus pada penggunaan QRIS untuk pembayaran retribusi nontunai ini sangat penting untuk masyarakat.
“Yang pertama, sosialisasi QRIS untuk seluruh masyarakat guna pembayaran retribusi nontunai dari Keke Utu Minahasa Utara yang juga bekerjasama dengan Bank Indonesia… dalam rangka merangsang dan memberikan penyampaian kepada masyarakat bahwa retribusi pajak ini adalah kewajiban masyarakat untuk pembangunan yang ada di Kabupaten Minahasa Utara,” ujar Camat Rocky.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang sistem pembayaran yang kini berlaku sesuai dengan perkembangan informasi dan teknologi. Dengan pengenalan sistem perbankan terkini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri demi kemajuan Minahasa Utara.
Camat Rocky juga menyoroti kendala dan upaya yang dilakukan di wilayahnya, termasuk masalah wajib pajak yang berdomisili di luar Airmadidi. Solusinya, dilakukan pendekatan dan koordinasi intensif dengan Lurah, Hukum Tua, serta stakeholder RT/RW, termasuk melalui telekomunikasi, agar wajib pajak menyelesaikan kewajibannya saat berkunjung ke Airmadidi.
Terkait pajak perumahan, ia menjelaskan bahwa status perumahan baru bisa diserahkan kepada pemerintah dan dikenakan pajak penuh jika sudah memenuhi syarat sarana-prasarana dasar, seperti tempat ibadah dan persekolahan. “Kami melakukan pendekatan dengan para pengembang perusahaan perumahan, para developer agar supaya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi… ditindaklanjuti dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara,” tutupnya. (Tommy)